Selasa, 14 September 2010

CURRCOL

HAYYANG...DUIT V MBUNG MANGKAT ....HAYANG BENGHAR V MBUNG SUSAH HAYANG KAWIN V MBUNG HAJAT,

organic

Sehat dengan Organik

Rabu, 1 September 2010 - 09:37 wib
text TEXT SIZE :  
Share
Konsumsilah makanan organik (Foto: Google)
MENGINGAT mahalnya kesehatan, masyarakat kini kian getol mengadopsi gaya hidup sehat. Salah satu caranya adalah dengan konsumsi sayuran organik. Meski sayuran organik mempunyai kandungan gizi yang tidak jauh beda, sayuran jenis ini dikembangkan tanpa menggunakan bahan kimia.

Untuk memilih makanan yang jauh dari tingkat pencemaran polusi, sayuran organik bisa dipilih sebagai alternatifnya. Gaya hidup yang tidak hanya sekadar ”ikut-ikutan” untuk mengonsumsi organik agar tetap hidup sehat ini memang sempat menjadi tren di beberapa tahun lalu.

Dikutip dari buku “Pengantar Pertanian Organik” yang diterbitkan ahli teknologi pangan Prof Dr FG Winarno, dijelaskan bahwa pertanian dan pangan organik merupakan pangan yang diproduksi tanpa pupuk kimia atau artifisial dan atau pestisida sintetis. Tanaman organik ditanam menggunakan pupuk organik seperti menur dari kotoran dan feses ternak, yang dikenal sebagai pupuk kandang serta kompos yang terbuat dari limbah hasil panen pertanian yang telah mengalami fermentasi spontan.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Ali Khomsan Ms, menegaskan bahwa semua sayuran organik bagus untuk kesehatan karena proses budi dayanya yang ramah lingkungan.

Ali menuturkan bahwa keunggulan gizi yang terkandung dalam sayuran organik berdasarkan literatur, di antaranya mengandung vitamin dan mineral yang umumnya lebih tinggi daripada sayuran nonorganik. ”Pada bulan puasa, asupan sayur sebaiknya diperhatikan. Agar tak membosankan, pilih sayuran yang berbeda dan masak dengan cara yang variatif,” jelas guru besar yang mengambil gelar PhD di Home Economics Education Iowa State University, USA pada 1991.